Senin, 03 Mei 2010

IT’S NOT FAIR

Senin, 26 April 2010
Seharian tadi aku ikut seminar nasional yang bertajuk “Kartini Muda dalam Perspektif Modern”, yang diselenggarain sama EM (eksekutif mahasiswa) Universitas Brawijaya. Acara tersebut cukup menarik dan inspiring. Bu Siti Fadillah Supari, mantan mentri kesehatan di Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009, menjadi pemateri pertama. Beliau menuturkan kenapa R.A. Kartini dianggap sebagai truely inspiring woman, karena pemikiran kartini menginspirasi banyak orang untuk membawa kemajuan di negeri ini. Walaupun masa hidup beliau tak lama tapi pemikirannya dikenang dan diikuti sepanjang masa.
Selain itu bu Siti Fadillah Supari menuturkan pengalamam beliau selama menjadi mentri kesehatan, mengapa beliau di pilih menjadi mentri kesehatan, perjuangannya untuk kebaikan negeri ini. Dan yang sangat mengagumkan adalah : beliau bereperan besar terhadap penutupan Namru, yang sangat merugikan negeri ini, hanya menguntungkan Amerika Serikat. Selain itu beliau menyatakan ketidak setujuannya terhadap pemberlakuan status BHP terhadap Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Beliau menyatakan langsung kepada ketua MK, Mahfudz MD, kalau BHP itu merugikan rakyat kecil.
Terlepas dari penyampaian BU Siti Fadillah Supari, yang sangat saya kagumi, (dan saya jadi ngefans kepada beliau pasca seminar tadi), saya meraskan ketidak adilan yang dilakukan oleh panitia kepada saya. Yah… politik kampus memang miniatur dari politik di negeri ini. Dan saya merasa saya menjadi korban dari politik kampus tersebut. Pasca penyampain pemikiran dan pengalaman dari Bu Siti Fadilah Supari, ada sesi Tanya jawab seperti biasa. Sesi pertama saya mengacungkan tangan, tapi saya tak kepilih dan saya berfikir yah… sudah lah g’ papa. Sesi kedua, saya pun mengacungkan tangan lagi, tapi saya tidak dipilih lagi. Dan kemudian saya perhatikan para penanya, dan Oh… My God. Kenapa yang dipilih ko’ yang berpenampilan sama semua dengan si moderator jilbaber ( jilbab super gede), saya juga berjilbab tapi jilbab saya tidak sebesar mereka (mohon maaf kepada jilbaber lain yang baik hatinya yang membaca ini). Dan saya sempat nyeletuk, “ wah… ini g’ adil”. It’s Not Fair.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar