Minggu, 17 Januari 2010


KARCIS TAK TERSOBEK
Kemarin, tanggal 09 januari saya dengan senior-senior saya di kos perji jalan-jalan ke Jawa timur park (JP). Sebelum sampai ke JP kita harus naik angkot dulu ke terminal Landung sari, sebelum menaiki Bus otomaticly kita harus membeli Peron seharga, Rp 200,00 for every person, karena aku yang memegang uangnya maka ku keluarkanlah uang sebesar Rp 800,00 untuk 4 orang, dan kita mendapat 4 karcis yang kita harus kasikan ke petugas pintu untuk kemudian di sobek.
Waktu saya ingin memberikan kepada petugas, eehhhhh si bapaknya asyik telpon. Saya sempat bilang, “pak”, eh dia dia tidak menghiraukan. Maka kami pun terus berjalan meleawati pintu dan bapak petugas yang sedang asyik menelpon.

Terbersik keinginan untuk membuktikan apakah karcis yang tak tersobek tersebut bisa saya pergunakan di lain waktu?, apakah itu masih berlaku?
Seandainya, suatu saat saya mencobanya dan ternyata karcis tersebut masih berlaku maka dapat kita bayangkan berapa banyak kerugian Negara, gara-gara perbuatan petugas-petugasnya sendiri, petugas yang tidak responsible.

Sate Dendeng Goreng

Malang, 8 januari 2010
Hari aku pengen menggunakan kata gue dalam tulisanku ini, biasaya saya menggunakan kata aku. Alasannya apa? G’ ada Cuma pengen aja. Boleh kan???.
Tadi gw mencoba untuk membuat sate goreng, ini pengalaman pertama gw masak yang lumayan ga’ sederhana. Itu menurut gw
Ini berawal dari kiriman jajan dari nyokap kemaren, yang di bawa oleh kakak gw, dan di antara jajan-jajan tersebut aku menukan se pelastik Dendeng sapi. Usut punya usut ternyata dendeng tersebut bukan untuk gw, tapi untuk abang gw yang di Kalimantan. Kecewa deh gw, akhirnya aku putusin untuk menelpon abang gw besok pagi, dengana alasan kalo pagi sampe siang tarif XL lebih murah ( bukan promosi loh ya..), dan karena abang gw lagi di hutan dan katanya alamatnya g jelas gtu, di memberiakannya pada q.
Bingung sempat menyerangku, aku apain yah ini dendeng??
Eksperimen pertama
Gw tumbuk tuh dendeng sampe agak lembut, karena cukup keras tuh daging. Setelah itu ku goreng lah sang dendeng, dan hasilnya lumayan lah…………
Eksperimen ke-dua
Pagi- pagi Daging itu gw masak sampe mendidih, dank arena kemalasan gw, daging itu gw simpen sampe siang. Setelah sholat dhuhur, gw pun keluar untuk nyari bumbu. Oh ya, paginya gw telpon nyak gw, untuk menanyakan bumbu.
Ini dia…
Dendeng Sate Goreng ala thietinMufti
Bahan-bahan
1. Mentega secukupnya
2. Jahe secukupnya
3. Kacang secukup, bisa menggunakan bumbu pecel (karena gw males untuk mengulek kacang)
4. Kecap manis, bisa juga pk kecap asin bagi yang suka asin
5. Bawang merah
6. Bawang putih
Langkah2 yang telah gw terapkan
Wajan dipanasin, masukin mentega, kemudian bawang merah yang sudah iris2, tumislah dia. selanjutnya masukin daging tang sudah diiris2 seperti sate, masukkan ke dalam wajan yang berisi tumisan bawang, kemudian masukkan jahe+bawang putih yang sudah diulek. Osek osek…oseng oseng… di aduk sekitar 15 menitan. Maka jadi lah



This is it


Dan hasilnya lumayan lah.. agak pedes has jahe. Menurutku biasa aja rasnya karena gw pembenci pedes. Sedangkan menurut mba’ kos gw, ENAK

Warning..!!! kalo hasil anda tidak memuaskan, janngan salah kan saya….
Hahahahahaha……………………………
Posted by eson thien