Sabtu, 03 Juli 2010

THIs is life

Hidup memang sperti ini
Terkdang kita ingin sendiri, tanpa ada yang menggangu
Dan terkang kita ingin berkumpul, bersama.
Dengan sendiri kita bisa berfikir tentang hidup yang telah kita lalui
Dengan apa yang telah kita perbuat
Dengan berkumpul, kita bisa bercerita, tertawa bersama membagi kebahagiaan.
Walaupun terkadang kita butuh sendiri
Tapi kita butuh teman untuk tetap hidup
Bila kita tak mau berteman dan berkumpul berarti ada yang salah dalam diri kita
Demikian pun jika kita mau berkumpul terus menerus, tak mau sendiri
Juga ada yang salah dalam diri kita,
Kapan kita akan merenung kalau kita berkumpul terus.
Ya… hidup memeng seperti ini! Itulah namanya hidup
di tulis tanggal 23 April 2010 (book’s day)

I'M NOT A GROUPIES


(bener kan nama penggemar fanatik, yang mengikuti idolanya kemana-mana disebut groupies?? Iya nggak sih??)
Selesai ujian pada hari selasa kemaren, aku langsung ke DIANNS selain seperti biasanya hanya sekedar berkunjung sambil baca Koran, hari itu aku juga akan mengmbil tulisan-tulisan teman-teman, materi untuk majalah. Setelah beberapa saat saling ngobrol dengan kawan-kawan DIANNS. Aku membolak balik kompas, membaca judulnya saja karena kau udah capek dengan ujian jadi aku malas baca (alasan ongomong aja memang malas baca hahahah). Aku membaca ada lomba Fotografi. “ iki loh rek ono lomba fotografi, ” ujarku. Meydi juga nyeletuk, “ Rek, ayo buat Film yuk”. “ film documenter kayak di Eagle Award tah?” tanyaku. Bukan documenter, film independen, ada kompetisi di TVRI hadiahnya lumayan (kalo nggak salah 7,5 jt)”.
Aku membolak mambaca pengumuman lomba tadi. Dan aku bilang, “ yah… nggak ada lomba yang bisa aku ikuti”. (memeng ada yah.. lomba yang bisa aku ikuti? Emang kamu punya kehlia apa tien?). Mendengar itu, fahmi yang ada di depanku ketawa. Tiba-tiba dia nyeletuk dan ngasih informasi. “Tien kamu enggak pengen ikutan kuis gaya ala marmut? Hadiahnya jalan-jalan ke ancol ditemani Raditya Dika, bisa ngobrol bareng sama dia seharian”. (hah, kok aku enggak tau yah,, aku kan rajin buka blog dia). “Oh…yah, Foto ala marmot merah jambu tah??”. Iya, yang kayak gini”. ia pun menirukan foto ala marmot seperti di cover buku terbaru Raditya Dika.
“Hahaha.. enggak lah, aku nggak pernah tertarik dengan ikut kuis ketemu idola langsung, ngobrol berdua sama dia”. Nggak pede bgt, dan anggak tau mau ngomong apa. Dalam hal ini aku orang yang pengecut kalau disuruh ketemu langsung sama orang yang kita kagumi.
Aku pun mengingat Sher, aku mengidolakan dia sejak masih SD hingga sekarang. Ada sih, keinginan untuk melihat wajahnya secara langsung, sekedar sebagai orang yang ketemu artis biasa, bukan yang di idolakannya. Dan aku nggak teralu berharap sherina tau dengan aku, tau kalau akau ngefan sama dia. Biarlah aku mengaguminya, tanpa ia tau aku mengguminya. Dan tetaplah ia bersinar seperti biasa melanjutkan karir dan hidupnya dan aku pun melanjutkan hidupku, mengejar asaku karena aku pun punya cita-cita dan harapan sendiri.
Dan dia tetap kujadikan salah satu panutan dalam mencapai impianku dia punya spirite-nya yang besar dalam impian dan cita-cita. Ketika kumulai malas dan aku melihat beberapa artikel tentang dia dan kemampuan2n dan prestasinya, aku akan bangkit kembali untuk terus belajar. Iya kemaren aku baru baca artikel tentang dia di Kompas, dia mau main film, men-direct orang-orang dewasa, memproduserinya, main juga di dalamnya. Bener-bener nih orang, Great! Cool.
Tapi kalau sandaiya ketemu dia langsung, ngobrol seharian kayaknya nggak ah, malu ketemu artis. Aku ingin ketemu dia kalau aku sudah bisa jadi orang (hah, jadi orang? Emang sekarang apa? Hantu? casper?, )
pokoknya pada intinya aku aku nggak mau ketemu dia sebagai pengemar fanatic yang ketemu idolanya seperti di tipi-tipi, teriak-teriak seperti orang gila nangis-nangis dan lain sebagainya. Pokoknya nggak banget deh!) Tapi berbeda kalau aku di suruh ketemu sama penulis-penulis handal aku mau dan pengen banget ketemu sama mereka nanya-nanya tentang tulisan-tulisanya, inspirasimya dari mana dan lain sebagainya. Lah, emang Raditya Dika bukan penulis? Iya, Raditya Dika memang penulis tapi dia juga artis, apalagi dia pernah pacaran sama Sherina. Yang membuatku bakal tambah gerogi kalau ketemu dia langsung. Selain itu juga, Raditya Dika penulis yang terlalu elit, gaulnya sama artis-artis. Walaupun aku sempet kaget juga lihat foto dia di DIANNS delosor duduk di lantai depan DIANNS tahun 2007. Pada saat itu aku belum kuliah di FIA
Balik lagi tentang Sherina, aku penah berkali-kali mimpi ketemu dia. Allah sudah sangat sangat baik, mempertemukan aku dengan idolaku dalam mimpi, karena Ia Maha Tahu bahwa hambanya ini pengecut dalam hal ini. Satu hal lagi yang membuatku gak pengen ketemu langsung sama dia, aku tau dia orang introvert bgt, bagaimana bisa aku yang bakal gerogi berat akan ketemu dangan orang yang introvert bisa-bisa aku naya A dengan dag dig dug dan tangan gemetaran, eh.. dia bisa-bisanya entar hanya jawab B. aku yang sebanarnya cukup Fussy ini tiba-tiba akan jadi diam akan semakin deg deg kan. Bingung mau nanya apa?? semua pertanyaan yang udah disiapin di kepala akan buyar semua. (ini Cuma pemikiranku kalo seandainta aku ketemu dia).
Dan kayaknya akan berbeda kalau aku sudah jadi orang, kan karena aku juga merasa punya kemampuan yang bisa dibanggakan jadi nggak akan terlalu rendah diri.
Kamis, 24 juni 2009 pukul 07.30- di tambahi sedikit ketikan pada hari rabu 01 juni 2010)

Tulisan Tak Berjudul

Kepalaku terasa Mumet banget hari ini. Tugas yang harus dikumpulin besok baru aku garap hari ini, dan masih belum selesai aku memilih untuk menulis tentang apa yang ada di kepalaku. Aku berharap dengan ini kepeningan di kepala akan hilang, memikirkan judul atau kasus yang akan aku ambil.
Aku menyesal tidak bisa mendatangi undangan dari IKBM yang ada di Malang. I’m really sorry for it, aku nggak bisa datang karena tugas ini harus dikumpulkan terkhir besok, dan aku masing bingung kasus atau permasalahan apa yang akan aku angkat.
Kalau ada pertanyaan kenapa ngerjainnya nggak kemarin-kemarin?? Here the answer (sebenarnya alasan doing sih, ngomong aja malas)
Kemarin ke Sempu 3 hari 2 Malam, Sabtu-Senin. Sampai rumah capeknya minta Ampun, sampe hari Rabu pun aku masih merasakan capaknya, sampai tangan ini mulai menyentuh tuts keyboard laptop untuk meyampaikan curhatan kepada lembaran putih yang bernama Microsoft Word 2007 ini kaki ku yang terkena karang belum juga sembuh. itu membuatku Malas mikir malas mikir, nonton tv seharian, dan memberikan sedikit nutrisi kepada otak yang mulai terasa buntu ini dengan membaca sedit bacaan.
And I thought masih ada hari-hari lain sebelum hari Minggu
senen HP Samsung ku berdering, terulis dilayar 1 message Abang Elias kenapa nomernya nggak aktif, nomerny Hp xlnya kemana? Ibu mau ke Malaysia.
Aku balas” aku kemaren camping ke Sempu, Hp xlnya nggak dibawa, samsungnya aku matiin coz disana nggak ada sinyal”. “ yau uda telpon ibu sekarang”
Setelah itu aku beli pulsa dan telpon ke rumah. “ assalamu alaikum..” “ waalaikum salam” “apa tien?” Katanya mau ke Malaysia. iya, berapa lama? I bulan. “Kapan berngkat, besok. Ikut…?” Lah kamu kuliah?? Lagian juga nggak ada duit tin… nggak lama kok Cuma sebulan. Sebulan… dulu pas nenek sakit bilangnyua sebulan kok Malah dua empat bulan Yau udah aku besok ke Gresik. “. Tentu saja percakapan ini menggunakan bahasa daerah dan aku tulis disini versi bahasa indonesianya.
Ternyata ibu masih beberpa hari di Gresik untuk ngurus passport. Dan aku berencana kesana satu hari keberngkatan