Senin, 31 Mei 2010

Tugas-Tugas Banyak Banget!!!

Aduh…. Kepalah masih puyeng-puyeng setelah liburan yang 3 hari yang di bayangi oleh tugas-tugas. Tugas kelompok maupun tugas individu. Libur tiga hari walaupun ada assignment yang membayangi masih sempet aku gunain untuk lihat adek bayi yang baru lahir di Surabaya. Anak dari orang yang cukup berjasa dalam hidupku ketika pertama kali aku dibuang ke Malang (masuk SMA di Malang).
Selamat buat Mr. Zaldy sama Miss. Pungky (dua-duanya alumni dari LPM Aqua- Faperik-UB), I hope your son can make u Proud someday.
Oke… aku ke Surabaya Cuma beberapa jam, disuru nginep aku terpaksa menolak karena ada dua tugas kelompok yang sudah pada koar-koar. Minta segera di garap.
Tugas-tugas kuliah memang tak kenal kompromi. Hampir semua dosen ngasih tugas kuliah. Sepertinya para dosen bersekongkol untuk membunuh mahasiswanya pelahan-lahan dengan tugas-tugas. Membuat waktu-waktu untuk organisasi terkuras dan tidak bisa produktif (kan kasian organisasinya). Apalagi ada di Organisasi yang bisa dikatakan sakit, yang butuh perhatian agak ekstra.
Terkadang aku bingung membagi waktuku (aku selalu kagum kepada orang-orang yang sibuk dan pintar membagi waktu, that’s why, why I’m fans sher since she was child coz she can make it balance her carrier , her study, n’ another activities) .
Walupun sebenarnya tugas tulisan utamaku kurasakan udah beres, tapi yang lain masih keteteran. Tulisan-tulisan yang lain pada belum dikumpulin.
Untuk mensukseskan Majalah kali ini, aku memang berniat untuk men-handle beberapa tulisan yang anak-anak gak sanggup kerjain(walopun sebenarnya aku juga gak jago-jagi amat nulisnya, tapi yah, Willy nilly ) . lebih tepantnya malas ngerjain kali yah.. waktu itu karena lama nunggin tulisan yang ngak cepet dia kumpulin aku bilang ke anak tersebut. “G…. yaudah kalo kamu nggak mau nulis, sini biar aku yang nyelesain”. “ jangan Tin, trus gue nggak nulis dong?”. “ makanya selesein”. Dan sampe sekarang tulisan itu pun belom kelar-kelar. (Geregetan oh..aku geregetan…. Apa yang harus kulakukan, geregetan duh aku geregetean… kapan kalian mau ngunpulin…….. tulisan…………….geregetan duh aku geregetan apa yang harus ku lakukan??)
Selain itu aku juga berencana untuk membuat liputan tentang laboratotium Kebijakan Publik, laboratorum barunya FIA. Mewawancarai beberapa guru besar baru FIA dll.
Tapi, kalo tugasnya kayak gini banyaknya.. how I can make it???. how I can handle it???

( why.. the lecture always gives assignment? there are lecturer always give assignment in every meeting class. sometime I feel so tired with the assignment, more over group assignment that usually more difficult, n’ who do assignment usually just lil person , n I usually become a victim of that group assignment, to fix it or to present in da class) . but it’s never mine as I can do that.
Tapi, kalo udah banyak dan semuanya pada mencari titik aman yahhhh… gimana gitui? ngeluh dan kepala senut-senut. Dan aku harap apa yang telah aku kerjain akan membantu hidupku selanjutnya. E.g = karena keseringan ngerjain tugas, dan di percaya untuk memberekan tugas kelompok, entar di real life yang akan aku jalani setelah kuliah ini, kerjaan yang akan aku kerjain akan berasa lebih mudah.
Dua minggu lagi UAS akan menghadap. Sedangkan perjalanan Majalah masih bisa dikatakan perosesnya baru 20%. Aku enggak tahu apa bisa terbit semester nih?? Tampa maksud untuk berkecil hati, kayaknya enggak bisa deh.
Ketika aku mau browsing di kamar untuk ngerjain tugas dan ternyata hot-spot yang biasanya nyambung di kamar signalnya very low. Aku pun menulis tulisan ini
Malang, 31 Mei 2010. Seleai pukul 21.38 dengan di temani lagunya Sherina Munaf-Here to Stay.

Don’t give up cause I’m here to stay. Stay alive we will survive. Don’t heve fear cause I’m here to stay. Stay alive will survive.

Senin, 24 Mei 2010

Menjadi Seorang Pemimpin Redaksi

Malang, 4 Mei 2010 pkl 11.15
Menjadi seorang pemimpin redaksi tidaklah muda, walaupun itu hanyalah di sebuah majalah kampus. Yah, sekarang aku menjadi seorang PJS pemimpin redaksi di LPM-DIANNS-FIA-Universitas Brawijaya. Aku memang pernah membayangkan (menghayalkan) suatu saat bisa menjadi pimred (pemimpin redaksi), tidak hanya di majalah kampus tapi juga disalah satu penerbitan, di manapun itu nantinya. Tapi, menjadi seorang pimred di DIANNS secapat ini tidak kubayangkan, terlalu cepat menurutku, dan kemampuan yang kumiliki juga masih sangat terbatas. Menjadi seorang pimred di DIANNS berarti juga harus menjadi seorang editor. Yah, di DIANNS memang seorang Pimred tugasnya sekaligus menjadi editor. Dan ketika tugas itu mulai dilimpahkan kepadaku dengan tanpa persiapan, kurasakan beban dipundakku sangat besar. Bisa enggak sih, aku mengedit berita-berita yang masuk? Itulah pertannyaan yang pertama kali muncul di benakku. Bisa enggak sih aku mengatur semua ini?.
Pimred sebelumnya, yang telah mengundurkan diri, sering sekali curhat kepadaku tentang keluhannya. Keluhannya tentang kawan-kawan yang malas nulis, tulisan yang selalu saja molor dan menjadi basi, kurangnya keseriusan teman-teman semua akan eksistensi LPM dan masih banyak lagi.

Dan keluhan tersebut akhirnya juga aku raskan. Berat, berat sekali, aku tak tahu caranya bagaimana kawan-kawan semua yang masuk ke lembaga ini mau menulis dengan ikhlas, tanpa harus dipaksa, penuh kesadaran. Dan seharusnya kawan-kawan semua (baik yang duluan masuk ataupun yang belakangan) tahu kalau kalian masuk DIANNS berarti kalian mau nulis, Ga’ harus dipaksa dan Ada komitmen.

Kawan, sebenarnya aku sudah capek menanyakan tugas kalian masing-masing, sudah kuberi waktu satu bulan lebih, tapi bahan pun kalian tak ada. Sudah berkali-kali ku SMS, gimana hasilnya? Ada kesulitan enggak? Kalau ada kita pecahin bareng-bareng? Butuh bantuan enggak?. Sudah di tambah waktu satu minggu lagi, dan hasilnya hanya beberpa anak yang selesai, dan yang membuatku kecewa, orang seharusnya memberikan contoh, yang telah masuk DIANNS lebih lama, belum sama sekali memulainya. Prosesnya masih NOL. Orang yang sepertinya semangat benget malah hasilnya Nol, berkali-kali ku SMS gak ada jawaban. Tolong lah kawan bantulah aku. Menjadi seorang coordinator sperti ini memang enak apa?. Sudah berapa kali aku mengutarakannya, menjadi seperti ini tidak mudah, capak aku memikirkannya. Terkadang aku berfikir hanya ingin menjadi anggota biasa. Disuruh nulis, ya, uda langsung nulis, ngumpulin dan enggak usah mikrin yang lainnya lagi.

tulisan lama


HOREEEEE… Libur Telah Tiba………..!!!!! January 17, 2010

Ujian akhir telah usai, tinggal menunggu hasilnya dan saya berharap hasilnya benar-benar memuaskn. Liburan ini saya berencana pulanng ke kampong ibu, tempat saya menghabiskan separuh dari umur saya. Saya terlahir dari dua orang tua yang berbeda. Ibu saya orang Bawean/Boyan

(Gresik) dan ayah saya orang Bugis (Sulawesi) jadi saya orang BOGIS. Dari pada saya bingung harus ikut suku yang mana, lebih baik panggil saja saya orang Indonesia, bukan Indon, seperti sepupu-sepupu saya yang sudah lama tinggal di Malaysia memanggil Indonesia. Indon merupakan penghinaan terhadap Indonesia.

Saya berharap suatu saat nanti saya bisa ke Malaysia ( amiiiin…. I wish, it will), bagaimana tidak pengen kesana wong semua sodara di sana, dari delapan bersaudara hanya ibu ku lah yang tinggal di Indonesia, pengen ketemu sepupu-sepupu, pengen ziarah kekuburan Kakek-Nenek, kuburan Rama kakaknya ibu, sama kuburan paman yang meninggal tahun kemaren, satu hari sebelum rencana kepulangannya ke Indonesia. Aku berpikir suatu saat aku harus kesana. Kakak dan Ibuku yang pernah kesana ketika nenekku sakit keras ( coba waktu itu aku tidak ujian, aku pasti merengek untuk ikut serta). I LOVE INDONESIA……

Yah. Saya berencana pulang selama kurang lebih satu bulan. Dan akan meninggalkan kota malang, yang telah saya tinggali beberapa tahun lamanya, sejak saya SMA sampai sekarang smester 4 setelah ini, di universitas Brawijaya.

Dan yang paling saya khawatirkan adalah meninggalkan tanaman hydrogel saya yang mulai saat ini saya namai “JILOJELLY”, semoga gelny tak termakan oleh jamur. Saya berdo’a semoga dia akan baik-baik saja. Eman banget kalo sampek kenapa-kenapa, saya sudah menghabiskan banyak duit untuk makananya, lebih mahal dari harganya.

Ini dia HYDROGEL saya yang bernama “JILOJELLY”....


Sabtu, 08 Mei 2010

My AlbuM

 

AKHIR-AKHIR INI

entah kenapa hari-hari ini aku merasa sendiri, merasa kesepian diantara orang-orang yan bercanda, tertawa dan bermain.

tapi aku di sini sendiri.....

ditemani benda-benda di kamar aku merasa sedikit terhibur

hiduup  memang begini, terkadang kita bahagia, terkadang kita bersedih.

terkadang kita meresa banyak teman dan terkadang kita merasa tak punya teman..

sendiri dan menyendiri terkadang merupakan pilihan

pilihan untuk merenung akan perjalanan hidup ini...

enggak tau apa yang telah ku torehkan ini, semuanya mengalir seperti perasaan ku saat ini, jadi 

Senin, 03 Mei 2010

IT’S NOT FAIR

Senin, 26 April 2010
Seharian tadi aku ikut seminar nasional yang bertajuk “Kartini Muda dalam Perspektif Modern”, yang diselenggarain sama EM (eksekutif mahasiswa) Universitas Brawijaya. Acara tersebut cukup menarik dan inspiring. Bu Siti Fadillah Supari, mantan mentri kesehatan di Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009, menjadi pemateri pertama. Beliau menuturkan kenapa R.A. Kartini dianggap sebagai truely inspiring woman, karena pemikiran kartini menginspirasi banyak orang untuk membawa kemajuan di negeri ini. Walaupun masa hidup beliau tak lama tapi pemikirannya dikenang dan diikuti sepanjang masa.
Selain itu bu Siti Fadillah Supari menuturkan pengalamam beliau selama menjadi mentri kesehatan, mengapa beliau di pilih menjadi mentri kesehatan, perjuangannya untuk kebaikan negeri ini. Dan yang sangat mengagumkan adalah : beliau bereperan besar terhadap penutupan Namru, yang sangat merugikan negeri ini, hanya menguntungkan Amerika Serikat. Selain itu beliau menyatakan ketidak setujuannya terhadap pemberlakuan status BHP terhadap Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Beliau menyatakan langsung kepada ketua MK, Mahfudz MD, kalau BHP itu merugikan rakyat kecil.
Terlepas dari penyampaian BU Siti Fadillah Supari, yang sangat saya kagumi, (dan saya jadi ngefans kepada beliau pasca seminar tadi), saya meraskan ketidak adilan yang dilakukan oleh panitia kepada saya. Yah… politik kampus memang miniatur dari politik di negeri ini. Dan saya merasa saya menjadi korban dari politik kampus tersebut. Pasca penyampain pemikiran dan pengalaman dari Bu Siti Fadilah Supari, ada sesi Tanya jawab seperti biasa. Sesi pertama saya mengacungkan tangan, tapi saya tak kepilih dan saya berfikir yah… sudah lah g’ papa. Sesi kedua, saya pun mengacungkan tangan lagi, tapi saya tidak dipilih lagi. Dan kemudian saya perhatikan para penanya, dan Oh… My God. Kenapa yang dipilih ko’ yang berpenampilan sama semua dengan si moderator jilbaber ( jilbab super gede), saya juga berjilbab tapi jilbab saya tidak sebesar mereka (mohon maaf kepada jilbaber lain yang baik hatinya yang membaca ini). Dan saya sempat nyeletuk, “ wah… ini g’ adil”. It’s Not Fair.